Jerman Resmi Jadi Tuan Rumah Piala Eropa Wanita (EURO) 2029
Jerman resmi ditetapkan sebagai tuan rumah Piala Eropa (Euro) Wanita 2029. Kepastian ini diumumkan secara langsung oleh Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, dalam rapat Komite Eksekutif UEFA yang berlangsung pada Rabu. Keputusan ini menjadi sorotan karena Euro Wanita semakin mendapat perhatian besar di tingkat internasional, dengan kualitas pertandingan dan antusiasme penonton yang terus meningkat setiap edisinya.
Dalam pernyataannya, Ceferin mengakui bahwa seluruh proposal yang diajukan sangat kuat dan menarik. Namun, seperti halnya dalam sepak bola maupun kehidupan, hanya ada satu pemenang
“Semua presentasi dan seluruh proposal yang diajukan sangat bagus, tetapi hanya ada satu pemenang, dalam sepak bola seperti halnya dalam hidup,” ujar Ceferin yang dikutip melalui situs resmi UEFA.
Pernyataan ini sekaligus menegaskan bahwa pemilihan tuan rumah didasarkan pada evaluasi menyeluruh dan kompetitif dari semua kandidat yang ikut serta.
UEFA mengungkapkan bahwa Denmark dan Swedia mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Euro Wanita 2029, sementara Polandia juga ikut bersaing sebagai kandidat. Sebelumnya, Italia dan Portugal sempat mendaftarkan diri, namun akhirnya menarik proposal mereka. Italia memutuskan fokus mempersiapkan diri sebagai tuan rumah Euro 2032, sedangkan Portugal lebih memilih fokus pada persiapan Piala Dunia 2030. Dengan demikian, Jerman akhirnya keluar sebagai pemenang dan resmi menjadi tuan rumah.
Bagi Jerman, ini menjadi kali ketiga mereka dipercaya untuk menjadi tuan rumah Euro Wanita. Sebelumnya, Jerman pernah menjadi tuan rumah pada 2001 dan 1989, saat masih bernama Jerman Barat. Menariknya, pada kedua edisi tersebut, tim nasional Jerman berhasil keluar sebagai juara, menunjukkan tradisi kuat sepak bola wanita di negara tersebut. Keberhasilan ini tentu menjadi motivasi tambahan bagi Jerman untuk kembali menampilkan turnamen berkualitas tinggi pada 2029 mendatang.
Presiden Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB), Bernd Neuendorf, menyambut antusias keputusan UEFA ini. Ia menekankan bahwa perjalanan untuk mendapatkan hak menjadi tuan rumah Euro Wanita 2029 tidaklah mudah.
“Ini adalah perjalanan panjang. Begitu banyak orang di DFB bekerja keras untuk mendapatkan turnamen ini. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kami, kami merasakan dukungan itu sepanjang kampanye,” ujar Neuendorf.
Pernyataan ini mencerminkan kerja keras, koordinasi, dan dedikasi yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait di Jerman untuk memastikan mereka siap menjadi tuan rumah.
Keputusan ini juga mendapat perhatian publik mengingat perkembangan pesat sepak bola wanita di Eropa. Pada Euro 2025 yang digelar di Swiss, misalnya, timnas wanita Inggris keluar sebagai juara setelah mengalahkan Spanyol di final melalui adu penalti. Turnamen tersebut menunjukkan kualitas kompetisi yang semakin tinggi dan antusiasme penonton yang terus meningkat, menandai bahwa sepak bola wanita kini menjadi salah satu olahraga yang mendapat sorotan global.
Jerman sendiri tetap menjadi negara yang mendominasi catatan prestasi di Euro Wanita. Mereka memegang rekor sebagai negara dengan gelar terbanyak, yakni delapan kali juara, jauh unggul dibandingkan Inggris dan Norwegia yang masing-masing hanya dua kali menjadi juara. Rekor ini sekaligus menegaskan reputasi Jerman sebagai kekuatan utama sepak bola wanita Eropa, sehingga keputusan UEFA untuk menunjuk mereka sebagai tuan rumah bukan hal yang mengejutkan.
Dengan ditetapkannya Jerman sebagai tuan rumah Euro Wanita 2029, masyarakat dan penggemar sepak bola Eropa menantikan persiapan matang dari pihak tuan rumah. Infrastruktur stadion, keamanan, akomodasi, dan fasilitas pendukung diharapkan dapat memberikan pengalaman terbaik bagi pemain, ofisial, dan penonton. Keberhasilan Jerman dalam menggelar turnamen ini juga diprediksi akan semakin meningkatkan popularitas sepak bola wanita, tidak hanya di Eropa, tetapi juga secara global.