Skandal Naturalisasi Malaysia Membesar, Media Inggris Tiba-tiba Singgung Timnas Indonesia, Ada Apa?

Skandal Naturalisasi Malaysia Membesar, Media Inggris Tiba-tiba Singgung Timnas Indonesia, Ada Apa?

Categories :

Berita Bola Live Skandal naturalisasi yang melanda Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) telah mencapai titik kritis setelah Badan Sepak Bola Dunia (FIFA) menolak banding mereka dan bahkan membuka investigasi atas dugaan pemalsuan dokumen keturunan tujuh pemain asing. Yang mengejutkan, di tengah kisruh internal Harimau Malaya ini, media besar Inggris, The Guardian, tiba-tiba menyeret nama Timnas Indonesia.

Penyebutan nama Timnas Indonesia bukanlah tanpa alasan, melainkan dijadikan sebagai kontras yang mencolok terhadap praktik naturalisasi yang diduga ilegal oleh Malaysia. The Guardian menyoroti bahwa perkembangan pesat sepak bola Indonesia melalui proyek naturalisasi yang sah menjadi pemicu utama yang membentuk pola pikir Federasi Malaysia.

Media Inggris tersebut mengamati bahwa Indonesia, di bawah kepemimpinan PSSI, telah berhasil membangun tim nasional yang kuat dengan menaturalisasi pemain-pemain diaspora yang memiliki garis keturunan jelas, sebagian besar berkarir di Eropa. Indonesia kini secara luas dianggap sebagai salah satu tim nasional terkuat di Asia Tenggara, berkat kehadiran pemain berkualitas seperti [Sebutkan 1-2 nama pemain diaspora Indonesia, contoh: Jay Idzes atau Ragnar Oratmangoen].

Menurut The Guardian, keberhasilan Indonesia ini menimbulkan semacam ‘kecemburuan’ di Malaysia, yang pada akhirnya mendorong FAM untuk mencari jalan pintas. Alih-alih mengikuti prosedur ketat yang memerlukan bukti keturunan yang valid, FAM dituduh melakukan pemalsuan dokumen keturunan, mengklaim bahwa pemain dari Brasil, Argentina, dan Spanyol memiliki kakek-nenek yang lahir di Malaysia sebuah tuduhan serius yang kini diusut oleh Komite Banding FIFA.

Kasus ini melibatkan tujuh pemain naturalisasi yang kini terancam tidak bisa lagi membela Timnas Malaysia, bahkan di beberapa pertandingan persahabatan mereka di tahun 2025 kini sedang diselidiki. Komite Banding FIFA bahkan menyebut pelanggaran FAM ini sebagai kategori berat karena merusak fondasi integritas sepak bola.

Implikasi bagi Timnas Malaysia sangat besar, termasuk potensi sanksi lebih keras dan hilangnya poin FIFA yang dapat memengaruhi peringkat. Di sisi lain, proyek naturalisasi Timnas Indonesia yang berjalan transparan dan berlandaskan aturan menjadi studi kasus positif di mata internasional. Dengan menyinggung Indonesia, media Inggris ingin menekankan bahwa proyek naturalisasi bisa berhasil jika dilakukan dengan cara yang benar, dan kegagalan Malaysia adalah akibat langsung dari praktik curang dan tergesa-gesa yang didorong oleh hasrat instan untuk menyamai kekuatan rival terdekat mereka di Asia Tenggara.